hingga 100 Tahun, Umur panjang dan kehidupan bahagia hingga usia 100 tahun rupanya dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor genetik, – budaya, dan kebiasaan hidup. Hal ini diungkapkan oleh peneliti umur panjang Dr. Giovanni Mario Pes dan timnya. Dalam laporan CNBC Make It, Dr. Pes menjelaskan bahwa gen memang berperan, namun hanya menyumbang sekitar 20%-25% terhadap perbedaan usia antarindividu. Sisanya, faktor gaya hiduplah yang paling besar pengaruhnya terhadap umur panjang.
4 Rahasia Hidup hingga 100 Tahun, Jangan Lupa Nongkrong – Aktivitas seperti menggembala, berkebun, berjalan mencari sayur liar, atau sekadar berkeliling kampung menjadi cara mereka menjaga kebugaran. Penelitian menyebutkan bahwa aktivitas fisik rutin sangat berkontribusi terhadap kualitas kesehatan dan umur panjang. Warga Zona Biru dikenal sangat jarang mengonsumsi makanan cepat saji. Mereka lebih suka memasak sendiri makanan dari bahan lokal yang segar dan alami.
4 Rahasia Hidup hingga 100 Tahun, Jangan Lupa Nongkrong
Siapa yang tidak ingin hidup panjang umur, sehat, dan tetap bugar hingga usia 100 tahun? Menjadi centenarian (orang yang berusia 100 tahun atau lebih) bukan hanya soal keberuntungan atau faktor genetik semata. Banyak penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sehari-hari memainkan peran penting dalam memperpanjang usia. Salah satu kunci yang sering diabaikan adalah menjaga hubungan sosial atau “nongkrong” dengan orang-orang terdekat.
Berikut ini adalah 4 rahasia hidup panjang hingga 100 tahun yang bisa mulai Anda terapkan hari ini. Jangan lupa, ajak teman-teman Anda untuk ngobrol santai sambil menikmati kopi atau teh favorit!
Pola Makan Seimbang dan Natural
Pola makan sehat selalu menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan tubuh dan memperpanjang umur. Studi Blue Zones, yang meneliti daerah dengan penduduk berumur panjang seperti Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), dan Nicoya (Kosta Rika), menunjukkan pola makan nabati dominan di antara para centenarian.
Tips makan sehat ala centenarian:
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah: Makanan nabati kaya antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab penuaan dini.
- Batasi daging merah dan makanan olahan: Daging merah dapat memicu peradangan jika dikonsumsi berlebihan.
- Konsumsi kacang-kacangan: Kacang mengandung lemak sehat, protein nabati, dan serat yang baik untuk jantung.
- Makan dalam porsi secukupnya: Penduduk Okinawa dikenal dengan prinsip Hara Hachi Bu, yaitu makan hingga 80% kenyang untuk mencegah kelebihan kalori.
Contoh nyata bisa dilihat dari pola makan orang Jepang yang gemar makan ikan, rumput laut, dan tahu, yang terbukti mendukung kesehatan jantung dan memperpanjang umur.
Rutin Bergerak dan Aktif Setiap Hari
Aktivitas fisik adalah kunci kedua dalam menjaga tubuh tetap sehat hingga usia lanjut. Namun, Anda tidak perlu menjadi atlet atau melakukan olahraga berat setiap hari. Aktivitas ringan yang dilakukan secara konsisten justru lebih penting.
Aktivitas sederhana yang berdampak besar:
- Berjalan kaki: Banyak centenarian yang berjalan kaki setiap hari, entah saat berbelanja, bertani, atau sekadar berkunjung ke rumah tetangga.
- Berkebun: Selain membuat tubuh aktif, berkebun juga memberikan rasa damai dan bahagia.
- Melakukan pekerjaan rumah tangga: Menyapu, membersihkan rumah, atau merawat tanaman membantu menjaga kebugaran.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Geriatrics Society menunjukkan bahwa lansia yang aktif memiliki risiko kematian 30% lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang bergerak.
Miliki Tujuan Hidup yang Jelas
Orang yang memiliki tujuan hidup yang kuat cenderung lebih sehat secara mental dan fisik. Di Jepang, konsep Ikigai—alasan untuk bangun di pagi hari—terbukti membantu banyak orang hidup lebih lama dan bahagia.
Memiliki tujuan hidup dapat berupa hal-hal sederhana, seperti merawat cucu, mengurus kebun, atau aktif di komunitas sosial. Tujuan hidup memberi rasa berarti dan meningkatkan motivasi untuk menjaga kesehatan.
Selain itu, orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas juga lebih mudah mengelola stres. Stres kronis diketahui menjadi salah satu pemicu berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Nongkrong dan Bangun Hubungan Sosial yang Positif
Nah, ini rahasia keempat yang sering terlupakan: menjalin hubungan sosial dan rutin “nongkrong” bersama teman atau keluarga. Studi dari Harvard yang sudah berjalan lebih dari 80 tahun menemukan bahwa hubungan sosial yang kuat adalah faktor terpenting dalam kebahagiaan dan kesehatan jangka panjang.
Mengapa nongkrong penting?
- Mengurangi stres: Bercerita dan tertawa bersama teman membantu menurunkan hormon stres (kortisol).
- Meningkatkan daya tahan tubuh: Hubungan sosial positif terbukti meningkatkan fungsi sistem imun.
- Menjaga kesehatan mental: Percakapan ringan membuat kita merasa dihargai dan didukung, sehingga mengurangi risiko depresi.
Contoh nyata bisa dilihat pada penduduk Sardinia, Italia, yang terkenal sering berkumpul di alun-alun desa atau kafe sambil minum anggur dan mengobrol hingga larut malam. Kehidupan sosial yang aktif membuat mereka tetap ceria dan berumur panjang.
Data dan Fakta Pendukung
- Menurut National Institute on Aging di Amerika Serikat, orang yang memiliki jaringan sosial yang baik memiliki risiko kematian dini 50% lebih rendah.
- Studi di Okinawa menemukan bahwa orang lanjut usia yang tergabung dalam kelompok sosial kecil (moai) memiliki tingkat stres lebih rendah dan hidup lebih lama.
- Data WHO menyebutkan bahwa isolasi sosial meningkatkan risiko demensia hingga 50%.
Kesimpulan
Meski faktor genetik memang berperan, gaya hidup sehari-hari memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dalam menentukan panjang umur dan kualitas hidup. Empat rahasia penting yang bisa Anda terapkan mulai sekarang adalah makan sehat, aktif bergerak, memiliki tujuan hidup, dan menjaga hubungan sosial.